Blog

Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Siklus Hidup Rayap 2

Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Siklus Hidup Rayap

Kala musim penghujan tiba, kita bisa dengan mudah menemukan laron beterbangan di malam hari. Banyak yang mengira jika rayap dan laron adalah dua spesies berbeda, padahal keduanya sama saja. Laron punya tubuh berwarna kegelapan, sementara rayap punya tubuh yang lebih kecil dan warna cenderung putih. Perbedaan lain yang mencolok adalah laron punya sayap, sementara rayap tidak. Jika ditelaah lebih jauh siklus hidup mereka, anda akan menemukan jawaban mengapa keduanya sebenarnya masuk ke dalam spesies yang sama.

Rayap sudah menghuni bumi selama lebih dari 120 juta tahun. Mereka merupakan hewan sosial, hidup dalam kelompok besar yang disebut dengan koloni. Habitat hidup favorit mereka adalah di dalam kayu dan di dalam tanah. Alasan rayap mudah ditemukan di dalam batang kayu adalah karena serangga ini mengkonsumsi selulosa yang terkandung di dalam kayu. Jadi meski kita melihat mereka sebagai hama pengganggu, mereka sebenarnya tidak berniat merugikan kita. Jika tidak merusak kayu, mereka tidak bisa hidup karena itu adalah makanan mereka. Kerusakan pondasi rumah, termasuk kusen pintu dan perabotan adalah hal yang lazim ditemui di Indonesia. Dalang di balik itu semua siapa lagi kalau bukan rayap. Kerusakan juga seringkali tidak terdeteksi hingga levelnya benar-benar parah.

Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Siklus Hidup Rayap

Sistem kasta pada koloni rayap

Dengan mengetahui siklus hidup rayap, anda akan paham mengapa laron dan rayap adalah 2 hal yang sama. Secara garis besar, rayap dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu rayap tanah, rayap kayu kering, dan rayap kayu basah. Semuanya hidup dalam koloni yang tersusun atas beberapa golongan / kasta. Yang pertama adalah kasta pekerja, yang kedua tentara, dan yang ketiga swarmer / reproduktif. Golongan yang terakhir adalah golongan yang sering kita temui di musim penghujan. Mereka biasanya terbang di malam hari mendekati sumber cahaya, populer dengan sebutan laron.

  • Pekerja: seperti namanya, rayap pekerja bertugas untuk merawat koloni, termasuk memberi makan, merawat larva yang baru lahir, hingga memperbaiki kerusakan pada sarang.
  • Tentara: golongan tentaranya steril secara seksual. Tugas utama mereka adalah melindungi koloni dari ancaman pengganggu. Sama seperti rayap pekerja, rayap tentara juga tidak dibekali sayap.
  • Reproduktif: di Indonesia, golongan ini disebut dengan laron, merupakan kasta rayap yang dilengkapi dengan organ reproduksi. Ciri fisik yang paling kelihatan adalah kehadiran dua pasang sayap bertekstur tipis. Sayap tersebut menjuntai ke belakang ketika tidak sedang dipergunakan. Mereka hanya kelihatan di waktu-waktu tertentu saja, misalnya pada musim penghujan. Setiap negara punya musim yang berbeda-beda, jadi kehadiran mereka juga menyesuaikan dengan iklim setempat.

Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Siklus Hidup Rayap 2

Ketika tiba saatnya untuk kawin, betinanya akan mengeluarkan zat yang disebut dengan feromon. Ini akan menarik minat rayap jantan untuk kawin. Ketika sudah menemukan pasangan, rayap akan melepaskan sayap mereka kemudian mencari lokasi baru untuk berkembang biak. Sang pejantan akan menjadi raja di koloni tersebut, sementara betinanya akan menjadi ratu. Tubuh ratu seiring waktu akan membesar karena harus memproduksi telur non-stop.

Siklus hidup rayap

Proses perkembangan rayap disebut dengan metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolus). Dimulai dari rayap dewasa (laron), rayap jantan yang sudah menemukan pasangannya akan mencari sarang baru untuk berkembang biak. Rayap betina akan meletakkan telur yang setelah menetas akan menjadi larva, lalu nimfa. Nimfa kecil berpotensi menjadi salah satu dari ketiga kasta pada koloni rayap, yaitu golongan pekerja, tentara, atau reproduktif primer (laron). Selain ketiga ini juga ada satu kasta lain yaitu reproduktif sekunder. Mereka ini punya tugas yang sama dengan reproduktif primer, tapi tidak memiliki sayap.

5/5 - (6549 votes)
Telp Sekarang 0822 1123 1123