Petani cabai yang merugi akibat tidak maksimalnya hasil tanaman mereka berakibat juga terhadap harga cabai di pasar. Harga cabai di pasar akan menjulang tinggi karena permintaan yang tinggi tidak lagi dapat tertutupi oleh stok barang. Cabai memang tidak pernah lepas dari bagian hidup warga Indonesia. Mulai dari masakan Indonesia yang mayoritas menggunakan cabai sebagai bahan dasar dan sebagai pelengkap ketika kita makan gorengan.
Hama yang Biasanya Kita Temui Pada Tanaman Cabai
Ketika harga cabai yang menjulang tinggi dan tidak tergapai bagi sebagian orang, padahal sebagian makanan yang kita konsumsi mengharuskan kita menggunakan cabai sebagai bahan utama. Lantas apa solusinya? Tidak menggunakan cabai? Tentu saja rasa makanan tidak akan se lezat seperti yangbias kita makan.
Solusinya adalah, menanam sendiri cabai di rumah sehingga tidak perlu menerima imbas dari mahalnya harga cabai. Karena tanaman cabai tidak membutuhkan perawatan yang ribet, tanah yang khusus, dan media yang sulit. Rumah yang tidak lagi memiliki lahan dapat dengan mudah menanam cabai dengan pot.
Namun, bagaimana jika kita mengalami apa yang dialami petani. Iya betul, tanaman kita terkena hama. Sebaiknya ketahuilah hama apa saja yang biasa menyerang tanaman cabai.
1. Tungau
Hama yang tidak memiliki tulang belakang ini bertubuh sangat kecil dan sulit terlihat. Oleh karena tubuhnya yang kecil, maka predator sulit mendapati tungau sehingga tungau dengan mudah berkembang biak.
Tanda dari tanaman cabai yang diserang oleh tungau biasanya daun berubah warna menjadi kecoklatan dan berbentuk keriting. Efeknya adalah daun pada tanaman cabai akan berguguran dan pohon cabai menjadi gundul.
2. Lalat buah
Lalat buah atau yang memiliki nama latin bactrocera dorsalis ini berkembang biak dengan cara menelurkan telurnya pada buah cabai. Buah cabai dijadikan makanan oleh anak lalat buah yang baru menetas.
Akibatnya buah cabai menjadi berlubang dan jatuh sebelum musim panen. Buah cabai yang jatuh tidak lagi dapat dikonsumsi manusia karena telah terkandung larva di dalamnya.
Cara paling ampuh untuk menangkalnya ialah dengan selalu membuang jauh-jauh buah cabai yang jatuh dari sekitaran tanaman, karena berfungsi untuk memutus siklus berkembang biak lalat buah.Jika perlu bakar buah cabai yang telah terkontaminasi larva tersebut, supaya larva mati.
3. Ulat grayak
Saat kita menemukan daun-daun pada tanaman cabai kita berlubang, ulat grayak ini lah penyebabnya. Hama satu ini memakan dedaunan dengan cara menggeregoti perlahan.
Dampak yang diterima dari tidak sehatnya dedaunan yaitu tanaman menjadi tidak dapat tumbuh subur dan berbuah. Karena tidak memiliki daun yang sehat berarti mengganggu proses fotosintesis pada tanaman.
Ketika kita hendak membersihkan tanaman cabai kita dari ulat grayak, sebaiknya dilakukan pada malam hari. Karena ulat grayak aktif ketika sudah tidak ada sinar matahari dan sembunyi pada siang hari.
4. Ulat tanah
Hama satu ini yang paling rakus diantara hama lainnya. Ulat tanah memakan seluruh komponen dari tanaman cabai. Mulai dari batang, daun, hingga buah. Bahkan ulat tanah ini dapat membuat tanaman cabai mati seketika dengan cara menggerogoti pangkal batang tanaman cabai.
Ciri fisik dari ulat tanah yaitu tubuhnya yang besar, lunak, dan memiliki warna hijau kecoklatan. Seperti namanya, ulat tanah hidup di dalam tanah dan baru akan keluar ketika malam datang.
Ulat tanah ini berasal dari induk kupu-kupu yang bertelur di atas daun tanaman cabai. Kemudian menetas menjadi ulat dan memakan bagian tanaman cabai untuk bertahan hidup.
Jasa pembasmi hama FUMIDA dapat membantu tumbuh kembang tanaman cabai anda jika dirasa anda sulit untuk mengatasi hama-hama tersebut. Perusahan pembasmi hama ini bias anda hubungi melalui website www.fumida.co.id untuk konsultasi dan pemesanan.