Ada dua jenis sistem pengendali rayap yang biasanya diterapkan pada bangunan. Yang pertama adalah treatment rayap pada tanah yang mengelilingi bangunan serta tanah di bawahnya. Yang kedua adalah pemasangan sistem baiting di sekitar perimeter bangunan. Cara manapun efektif untuk mencegah rayap masuk ke dalam rumah. Seperti diketahui, serangan rayap merupakan hal serius sebab kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat masif apalagi jika sebagian besar struktur bangunan terbuat dari kayu. Selain itu, serangan rayap juga seringkali tidak terdeteksi sebelum benar-benar parah.
Pengaplikasian treatment rayap pada tanah
Treatment tanah umumnya memakai insektisida, atau khusus untuk rayap disebut dengan termitisida. Bahan kimia ini bisa membunuh rayap secara instan serta mengusir mereka agar tidak mendekat. Sebelumnya tim profesional akan melakukan penggalian di beberapa titik sebagai tempat untuk menginjeksi cairan. Zat kimia yang disuntikkan ke dalam tanah akan menciptakan zona pelindung atau barrier yang akan sulit ditembus oleh rayap.
Jenis bahan kimia yang dipakai
Secara garis besar, bahan kimia yang dipakai membasmi rayap dimasukkan ke dalam kelompok repellent dan non-repellent. Insektisida repellent merupakan metode tradisional yang sudah dipakai sejak lama untuk menjauhkan rayap dari properti. Hanya saja, kekurangannya adalah pengaplikasiannya harus benar-benar merata sebab jika ada celah sedikit saja, rayap bisa masuk dan menciptakan kerusakan. Insektisida tipe non-repellent bekerja dengan membunuh rayap secara sistemik.
Rayap yang bersentuhan dengan tanah yang sudah terinjeksi insektisida akan mati secara perlahan dan menularkan zat kimia berbahaya tersebut kepada anggota koloni yang lain. Alhasil, akan terjadi kematian masal pada koloni tersebut. Keampuhan insektisida ini tidak lepas dari sulitnya rayap mendeteksi kehadiran bahan kimia tersebut. Dengan begitu, mereka tidak bisa mencari celah atau bagian tanah yang tidak memiliki perlindungan. Dengan semua kelebihan tersebut, wajar jika insektisida tipe non-repellent dibandrol dengan harga lebih mahal. Belum lagi, produk ini juga relatif lebih ramah lingkungan.
Efektivitas
Keberhasilan treatment tanah dengan bahan kimia sangat ditentukan oleh seberapa merata pengaplikasiannya. Untuk rumah yang sudah jadi, satu-satunya cara menginjeksi termitisida ke dalam tanah adalah dengan mengebor struktur beton yang menjadi pondasi rumah. Ini bisa menyulitkan kita dalam mengukur seberapa merata bahan kimia tersebar di dalam tanah. Ada lapisan beton tebal yang menghalangi kita melakukan inspeksi. Inilah mengapa memakai jasa profesional sangat disarankan sebab mereka lebih tahu bagaimana cara menyebar termitisida agar menciptakan ‘barrier’ yang utuh alias tidak bolong-bolong.
Masa pakai
Rata-rata bahan kimia yang disuntikkan ke dalam tanah bisa bertahan selama 5 tahun, bisa lebih lama tergantung dari jenis termitisida yang dipakai. Untuk memaksimalkan proteksi, disarankan untuk mengulangi treatment setiap 5 tahun atau sesuai dengan produk yang dipakai. Tugas ini tidak merepotkan jika dibandingkan dengan manfaat yang ditawarkan. Treatment tanah cocok untuk hampir semua tipe bangunan. Ini sudah menjadi pilihan utama dalam mengatasi masalah rayap dan mengontrol populasinya di lingkungan.
Tak sampai disitu, bahan-bahan kimia terbaru juga semakin ampuh dalam membasmi hama pengganggu serta semakin ramah lingkungan. Jika insektisida biasanya identik dengan racun yang bisa membahayakan tubuh, produk-produk terbaru justru punya efek minimal ketika tidak sengaja tertelan atau bersentuhan dengan kulit. Nah, apakah anda tertarik memakai bahan kimia untuk melindungi rumah dari rayap? Kami siap membantu anda akan hal tersebut. Silakan hubungi kami lewat kontak yang sudah disediakan.