Hama biasanya identik dengan hewan yang memberikan kerugian pada manusia. Hal serupa juga berlaku untuk lalat rumah. Meski serangga ini tidak menggigit, tapi mereka bisa menjadi vektor bagi berbagai penyakit berbahaya. Lalat bisa menularkan lebih dari 100 patogen. Mereka juga suka hinggap dimana saja, baik tempat bersih maupun kotor. Penularan akan terjadi ketika lalat hinggap di tempat kotor, kemudian membawa mikroorganisme berbahaya ke makanan. Maka dari itu, biasakan untuk menutup meja makan terutama jika ada banyak lalat di rumah.
Siklus hidup
Sama seperti serangga lain, lalat rumah juga melewati siklus hidup yang dimulai dari telur. Serangga ini suka meletakkan telurnya di tempat yang kotor, dan sekali bertelur jumlahnya bisa mencapai 100 butir. Rata-rata lalat betina hanya kawin sekali, namun mereka bisa menghasilnya hingga 900 telur seumur hidupnya. Setelah menetas, telur-telur tersebut berada di tempatnya sekitar 3-5 hari. Mereka akan menggerogoti apa saja yang induk mereka sediakan. Beberapa hari kemudian, larva akan memasuki fase pupa. Ini merupakan periode dimana larva bersiap menjadi lalat dewasa. Sayap mereka pun sudah terbentuk pada fase ini. Ketika sudah menetas, mereka akan melanjutkan siklus hidup yang sama kembali.
Habitat
Tidak ada habitat khusus untuk lalat rumah. Seperti namanya, serangga ini biasanya hidup bergerombol di rumah, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa ditemukan di lokasi lain. Mereka sering hinggap di lantai, dinding, bahkan atap rumah. Aktivitas mereka kebanyakan di siang hari, sementara pada malam hari mereka akan beristirahat. Ini berbeda dengan jenis hama rumah lain yang biasanya sibuk mencari makan ketika seisi rumah sudah lelap tertidur. Meski berukuran kecil, daya jelajah lalat cukup jauh. Serangga ini bisa bermigrasi lebih dari 20 mil dari tempat mereka menetas bila perlu. Namun jika persediaan makanan melimpah, biasanya mereka hanya terbang sejauh 1 atau 2 mil saja.
Ciri fisik
Larva lalat rumah berwarna putih dengan bentuk tubuh mengerucut. Kemudian di bagian depannya terdapat kait berwarna gelap. Sementara itu, lalat dewasa punya 4 garis pada bagian toraksnya. Bagian sisi perut berwarna pudar, sementara sisi atas dan bawahnya punya aksen kuning dan silver.
Makanan
Mengingat spesies lalat ada banyak, sumber makanan mereka juga berbeda-beda. Ada lalat yang memakan rumput, ada pula yang memakan daging hidup. Anda mungkin pernah mendengar spesies bot fly yang sering meletakkan telur-telur mereka pada tubuh hewan. Ketika menetas, larva-larva tersebut akan bersarang di dalam lapisan kulit dan menggerogoti daging yang masih segar. Untuk lalat rumah, favorit mereka adalah makanan yang sudah membusuk.
Bahaya
Ancaman lalat sering dikaitkan dengan kebiasaan mereka meludah dan membuang kotoran ketika hinggap dimana saja. Kaki mereka juga dilapisi dengan zat lengket yang bisa menjadi media penularan berbagai jenis penyakit. Resiko tersebut bertambah besar sebab lalat suka hinggap di tempat-tempat kotor. Belum lagi mereka sering hidup bergerombol. Semakin banyak populasi lalat di rumah, resikonya terhadap kesehatan juga semakin besar.
Mengatasi lalat
Menjaga kebersihan adalah hal mutlak jika anda ingin terbebas dari hewan ini. Mulailah dengan menyingkirkan media-media yang sering mereka pergunakan untuk berkembang biak, seperti makanan yang sudah membusuk. Selain itu, jangan lupa untuk menutup rapat tempat sampah sebab kita banyak sisa makanan disana. Pestisida juga membantu, namun sanitasi tetap menjadi hal terpenting. Dengan menghentikan siklus hidup serta menyingkirkan hal-hal yang mereka sukai, populasi lalat di rumah seharusnya bisa lebih terkontrol. Namun jika anda masih kelimpungan menghadapinya, silakan pergunakan jasa pengendalian hama kami.